Selasa, 27 Maret 2012

Supir Bemo Minum Es Doger di Bawah Tiang

Prolog
Di sebuah sekolah yang cukup berkualitas baik, terdapat 3 orang sahabat yang memiliki persoalan asmara yang kurang baik. Mereka adalah Alisa dan sepasang anak kembar  Melsa dan Melsy. Ketiganya sudah bersahabat sejak duduk di kelas 7 SMP. Namun hingga mereka bertiga menjadi cewe remaja, mereka bertiga gak pernah yang namanya merasakan indahnya “pacaran”. Menurut mereka beromantisan dengan seorang cowo, adalah hal yang paling menjijikan. Tapi di sisi lain mereka bertiga pernah merasakan betapa indahnya jatuh cinta.
Dibandingkan teman-teman cewe seusianya yang kalau sedang ngumpul-ngumpul bareng senengnya ngomongin cowo. Alisa, Melsa, dan Melsy lebih suka membicarakan hal-hal yang gak bermutu atau bisa dibilang mereka lebih suka bercanda. Mereka lebih memilih bercanda ketimbang ngegosip soal cowo ganteng, keren, cool dan sebagainya. Dari pada ngegosip soal cowo, mereka lebih suka ngomongin guru-guru yang kocak disekolahnya atau ngebahas acara di tv yang baru mereka tonton semalam.
Tapi bukan berarti mereka gak suka cowo. Mungkin sesekali mereka membahas cowo yang dikaguminya. Tapi mereka juga gak ngomongin cowo itu dengan histeris. Seperti hobi mereka, mereka malah menjadikannya bahan bercandaan. Seperi misalnya, Alisa yang mengagumi ade kelas yang bibirnya sedikit agak dower, dengan begitu mereka menjuluki ade kelas itu dengan sebutan “Es Doger” plesetan dari dower. Melsa yang mengagumi kakak kelas berkulit hitam dan bertubuh tinggi, dan mereka sering memanggil kakak kelas itu “Katem” alias kakak item atau julukan terbarunya adalah “Tiang” karena tubuhnya yang tinggi. Sedangkan Melsy, yang mengagumi teman seangkatannya, mereka memberi julukan cowo itu “Bemo” hem... bemo? Gak tau kenapa mereka kasih julukan itu, alasannya simple karena kalau mereka lagi ngomongin dia dipikiran mereka terlintas pada kendaraan yang hampir punah itu. Mungkin karena muka dia yang yang kaya orang purba.


 Jujur Berani
                                        Alisa, Melsa, dan Melsy sedang bermain “Jujur Berani” permainan itulah yang sering mereka lakukan untuk mengisi waktu istirahat mereka.
                                        Yap, botol yang diputar Melsa berhenti tepat di depan Melsy. Itu berarti Melsy harus mejawab semua pertanyaan Alisa dan Melsa dengan jujur atau melakukan tindakan-tindakan anarkis yang diberikan kedua temannya. Emm, bukan tindakan anarkis melainkan tindakan yang bisa mempengaruhi kestabilan jiwanya alias memalukan, karena harus dilakukan di depan umum.
                                        “Nahhh, ayo mel jujur apa beraniiii?” tanya Alisa dengan mata penuh rencana.
“Jujur deh, tapi jangan yang aneh-aneh loh nanyanya” jawab Melsy pasrah.
 “Iyaaa!!” jawab Alisa dan Melsa serempak.
“Menurut kamu si BEMO ganteng apa nggak?” Tanya Alisa dengan sengaja mengeraskan suaranya dibagian kata “bemo”.
“Naaahhh, jujur yaa!” tindas Melsa.
“Emm, biasa aja” jawab Melsy datar dengan muka polos sedikit bloon.
“Halah, boong. Udah ngaku aja, ganteng apa cakep” usil Alisa.
Dengan keceplosan Melsy menjawab “Iya cakep” seketika muka Melsy berubah merah. “Eh, nggak! Maksudnya nggak cakep. Gituuu!” lanjutnya setelah sadar kata-kata sebelumnya.
“Ih, apaan tadi bilang cakep!” tegas Melsa.
“Tau nih Melsy, nggak konsisten! Hahaha” ucap Alisa iseng, sambil tertawa jahil.
Tiba-tiba...
“Melsa, liat deh kearah jam 1” kata Alisa tiba-tiba membuyarkan semuanya.
Ternya ada ka Ray, alias tiang. Cowok yang dikagumi Melsa.
“Ekhem..khem ciye Melsa jadi salah tingkah gitu” Melsy yang kali ini balik menjahili Melsa.
“Apaan sih lu dasar bemo” timpal Melsa dengan sedikit masih salah tingkah. “Udah ah lanjutin mainnya” lanjut Melsa menghiraukan kedua orang yang ada disampingnya.
“Jadi jawabannya apa nih ganteng apa cakep?” tanya Alisa kembali ke masalah Melsy.
“Ih, yaudah deh iya. Agak ganteng sih tapi ga ganteng-ganteng banget” jawab Melsy jelas.
“Oke, nah gitu dong cepet” jawab Melsa.
Lalu setelah seksi Melsy selesai, Alisa menawarkan diri untuk memutar botol “Sini-sini sekarang aku yang muter botolnya”.
Daaan botol berhenti di depan sang pemutar. Itu berarti sekarang giliran Alisa.
“Yah, kok malah aku sendiri yang kena ah ga asik” keluh Alisa.
“Jujur apa Berani?” tanya Melsa dan Melsy.
Tiba-tiba ada ade kelas jbjb dari arah belakang, “Berani” ucapnya seketika berlalu pergi. Ternyata itu adalah Aga alias si “Doger”.
“Ahahah, adeuh Alisa. Udah Al berani aja, udah dapetin usul dari si doger tuh” kata Melsa sambil ketawa geli.
“Ehhh, apa sih lo alay banget” jawab Alisa dengan muka memerah.
“Idih Alisa, keliatan banget tuh mukanya merah” timpal Melsy.
“Ih, apaan sih! ya udah deh bukan karena dia loh ya tapinya aku milih berani, tapi emang aku pengen milih berani aja!” ucap Alisa akhirnya.
“Ah, udah bilang aja kalau gara-gara si doger” usil Melsy.
“Ihh, nggaak! Udah apa ih cepet, nanti keburu bel loh” kata Alisa, dengan tampang sok bete tapi bibir ga berhenti senyam-senyum.
“Kamu masuk ke kelasnya si doger, terus bilang I’m sweet corn yang keras” tantang Melsa.
“Ih, ga mau Melsa. Jangan gitu-gitu banget ih” bantah Alisa.
“Ahahahah, ga mau harus itu” tegas Melsy.
Dengan terpaksa, Alisa akhirnya melakukan tindakan anarkisnya itu. Dengan cara perlahan masuk ke ruang kelas Raffa lalu dengan bodohnya dia bilang “I’m sweet corn” dengan bibir sok eksotis. Sontak ade-ade kelas di kelas Raffa ketawa geli melihat tingkah laku kakak kelasnya. Setelah itu Alisa lari ke luar kelas itu ke tempat Melsa dan Melsy berada.
“Ahahahahah” Melsa dan Melsy ketawa puas, melihat kelakuan temennya itu yang super berani.
“Ihhh, Melsa! Melsy! Malu banget tau tadi pada ketawa semua” keluh Alisa setelah menyadari perbuatan yang baru saja dilakukannya.
“Hahahaha sumpah, berani banget kamu Al! Mau-maunya” kata Melsy sambil tertawa terbahak-bahak diikutu suara ketawa Melsa.
“Ish, udah ah sekarang giliran Melsa ni” kata Alisa, mengalihkan pembicaraan.
“Ah, iya jujur apa berani?” ucap Melsy masih ketawa karena kejadian barusan.
“Emm apa yah?” kata Melsa menahan ketawa.
“Apa sih lo berdua! Alay banget, ga pernah liat cewe cantik ya?” balas Alisa kepedean.
“Idih, apaan sih Al. Udah ah jujur aja, nanti kaya Alisa lagi hahaha” jawab Melsa.
“Ya udah. Jujur ya apa yang kamu suka dari si katem” tanya Alisa.
“Emm, banyaklah itemnya aku suka, mukanya aku suka, orangnya aku suka!” jawab Melsa santai.
“Ah, nggak selain itu” lanjut Alisa membantah jawaban Melsa.
“Apaaa yaaa....” pikir Melsa panjang.
Kringgg....kriingggg.... bel berbunyi. Itu berarti permainan pun berakhir.
“Udah bel, udah ya” kata Melsa senang karena belum sempat menjawab jujur petanyaan.
“Ih, curang banget! Ga bisa pokoknya!” bantah Alisa kesal.
“Orang udah bel hahah” jawab Melsa kegirangan.
“Ya udah, berarti besok giliran lu Mel” timpal Melsy.
Begitulah istirahat hari ini yang bisa mereka bertiga isi. Tapi tiba-tiba... ceritanya abis dan belum ada lagi lanjutannya.

3 komentar: