Saat hari-harinya kelam, dia merasa
bahwa hidup di dunia ini tidak adil. Tetapi, saat dia merasakan hari yang
sangat mengesankan, disitulah dia mengatakan bahwa hidupnya sempurna.
Manusia, mahkluk yang tak kenal
kata puas. Padahal telah mendapatkan segalanya. Manusia hanya dapat meminta
tanpa bisa bersyukur dengan tulus. Manusia hanya dapat menyalahkan takdir atas
kesalahan yang telah diperbuatnya. Tanpa berpikir jernih, manusia hanya
mengandalkan emosinya untuk mengatur kendali hidupnya.
Jati diri seseorang, terbentuk atas
apa yang terlihat di sekelilingnya. Manusia akan baru menyadari apa yang telah
terjadi, jika semua itu telah berubah menjadi sebuah penyesalan.
Waktu akan terus berlalu tanpa
memikirkan apapun yang ada di sekelilingnya. Hanya pikiran manusia yang dapat
melihat waktu di masa lalu. Tetapi bukan manusia yang dapat melihat waktu di
masa depan.
Manusia tidak pernah terpikir bahwa
hari ini adalah hadiah terindah untuknya. Manusia tidak pernah tersadar bahwa
hari kemarin adalah pelajaran terpenting dalam hidupnya. Dan manusia tidak
pernah mengira bahwa hari esok adalah misteri hidup sebenarnya.
Saat apa yang sedang dilakukan
manusia adalah hal yang mengesankan dalam hidupnya, maka hal itulah yang akan
selalu diingatnya. Tetapi, saat apa yang sedang dilakukan oleh manusia adalah
hal yang tidak menarik menurutnya, maka disitulah sesungguhnya manusia telah
menyiakan hidupnya.
Satu detik yang mengesankan
menurutnya adalah waktu yang terlalu cepat baginya. Dan satu detik yang tidak menarik
adalah waktu yang terlalu lama untuknya.
Tanpa tersadar, sebenarnya manusia
mampu untuk mengubah, satu detik mengesankan terasa menjadi 3.600 detik apabila
dia tidak terlalu menikmatinya dengan berlebihan. Dan tanpa tersadar,
sesungguhnya manusia mampu untuk mengubah, satu detik membosankan terasa
menjadi menyenangkan apabila dia membayangkan satu detik tersebut adalah satu
detik yang tidak begitu buruk untuknya.
Ketika manusia berkata “Aku mampu dan aku akan berusaha” maka
perkataan itulah yang akan menjadi tekad hidupnya untuk menjadi dasar semangat
hidupnya.
Ketika manusia berkata “Aku tidak bisa dan aku takut untuk
mencoba” maka perkataan itulah yang akan membuat hidupnya tidak
mampu hidup dalam kehidupannya.
keren mella!!!! (Y)
BalasHapusmella: hehe makasih-makasih :)
BalasHapus