Rabu, 28 Maret 2012

Roti gulung isi pisang

Bosen sama sandwich?Bikin yuk roti rasa lain. Kita buat roti gulung isi pisang.

Alat dan bahannya:
  • Roti tawar tanpa kulit
  • Pisang raja, pisang tanduk, pisang uli, atau pisang kepok
  • Meses
  • Margarin
  • Daun pandan
  • Tusuk gigi
  • Dandang  
Caranya:
  1. Ambil selembar roti tawar dan olesi dengan margarin.
  2. Taburi dengan meses.
  3. Kupas pisang dan potong menjadi dua. Taruh sepotong pisang di atas roti dan gulung.
  4. Lilitkan roti gulung dengan daun pandan. Pasangkan tusuk gigi supaya daun pandan tidak lepas dari roti gulung.
  5. Taruh roti gulung ke saringan dandang. Tabiri meses di atasnya dan kukus roti gulung selama 5 menit.
Nah, begitu cara membuat roti gulung isi pisang yang YUMMY. Selamat mencoba :D

diambil dari Majalah Bobo :)

@ mekdi memperingati ultah si kembar










Seperti Yang Kau Minta♥

Maafkan aku tak bisa memahami maksud amarahmu
Membaca dan mengerti isi hatimu
Ampuni aku yang telah memasuki kehidupan kalian
Mencoba mencari celah dalam hatimu
Aku tahu ku takkan bisa
Menjadi seperti yang engkau minta
Namun selama nafas berhembus aku kan mencoba
Menjadi seperti yang kau minta
Ampuni aku yang telah memasuki kehidupan kalian
Mencoba mencari celah dalam hatimu
Aku tahu ku takkan bisa
Menjadi seperti yang engkau minta
Namun selama nafas berhembus aku kan mencoba
Menjadi seperti yang kau minta
Dan aku tahu dia yang bisa
Menjadi seperti yang engkau minta
Namun selama aku bernyawa aku kan mencoba
Menjadi seperti yang kau minta
Oooh namun selama ku bernyawa
Ku coba seperti yang kau minta
Seperti yang kau minta
Namun selama nafas berhembus aku kan mencoba
Ooh menjadi seperti yang kau minta
Namun selama aku bernyawa ku kan mencoba
Menjadi seperti yang kau minta
Ku kan mencoba menjadi seperti yang kau minta

Kursi Aku Sudah Hancur

Ketika ulang tahun pertamaku, dua kakak kembarku memberikan aku sebuah bangku kecil berbentuk bebek warna hijau. Mereka bilang bangku itu bekas dia waktu masih kecil, bangku itu sudah dimiliki kakak aku sejak kakak aku berumur 2 tahun. Dan saat ulang tahunku yang pertama bangku itu diwariskan kepada aku. Suatu hari aku sedang menyaksikan film cartoon di tv, tiba-tiba ka Meldy (salah satu kaka kembarku) datang mendekati aku dengan membawa kursi bebek milik ku yang telah diwariskannya kepada ku. Dan tiba-tiba. . . pletakkk bangku bebek kecilku patah diduduki oleh ka Meldy, aku merasa kecewa sama ka Meldy, apa dia ngga sadar badan besar yang dimilikinya menduduki bangku bebek kecil milikku? di situ aku memarahi ka Meldy sejadi-jadinya, ka Melda (kakak kembarku satu lagi) juga ikut memarahi ka Meldy. Aku tidak terima dengan tindakan anarkis ka Meldy, yang berani menduduki bangku sekecil itu. Akhirnya Ka Meldy menyadari perbuatannya dan memperbaiki bangku itu. Bangku itu sudah berusia 13 tahun, dan sekarang bangku itu sudah cacat di bagian kaki, kakinya patah karena diduduki oleh ka Meldy. Untungnya ka Meldy mau memperbaikinya, walaupun jadinya tidak sebagus dulu.

#cerita ini diambil dari kisah nyata.

Alaya ♥











Ini Alaya, boneka yang ada di cerita "Supir Bemo Minum Es doger di Bawah Tiang"

Supir Bemo Minum Es Doger di Bawah Tiang eps Jogjakarta 2


Jogjakarta
Dan selesailah  kegiatan di gerabah kasongan. . .
“Sekarang kita ke tempat yang kedua ya, kegiatan di Batik Sogan. Ayo anak-anak naik ke bis-nya masing-masing”
“La...la...la...” ada anak yang nyanyi-nyanyi ga jelas, main handphone, ngobrol, dll.
“Alisa, ada dogeeer tuh, di bis sebelah” ucap Lania, pas lagi macet di jalan dan disampingnya ada bis-nya doger (Aga)
Ketika di Batik Sogan, mereka bertika dan teman-temannya yang lain belajar membuat batik, dan main-main.
Setelah dari batik sogan perjalanan dilanjutkan ke Malioboro. Dan inilah saatnya mereka membeli oleh-oleh untuk dibawa pulang. Alisa, Melsa, dan Melsy tidak membeli banyak barang.
Tiba-tiba Lania melihat sebuah area bermain, dan dia berniat untuk memasuki area tersebut (timezone)
Di tempat itu Alisa mendapatkan boneka babi berwarna pink, dan diberikan untuk Lania. Mereka memberi nama boneka itu Alaya. Boneka babi pink yang alay.
“Ih, makasih ya Alisa, beneran nih bonekanya buat aku?” tanya Lania. “Iya, Alaya buat kamu aja” jawab Alisa. Mereka terlihat senang dengan kedatang teman baru bernama Alaya.
Ketika mereka semua puas berbelanja di malioboro, dan hendak kembali ke bis, Alisa tertarik pada sebuah toko kue di sebrang jalan. Dan akhirnya Melsa dan Melsy mengantarkan Alisa ke toko kue tersebut.
Tanpa diduga, ternya di toko kue itu ada bemo (Arya) dan doger (Aga). Mereka bertiga tertawa terbahak-bahak melihat bemo membeli 10 kotak kue coklat. “Hahahaha Melsy ternyata si bemo maruk” ucap Melsa menjahili Melsy. “Ahahaha iya, iyuhh” sambar Alisa. “Ih, kan bisa aja buat oleh-oleh” balas Melsy membela doi-nya itu.
“Halah Alisa, liat tuh doger, lebih banyak” ucap Melsy sambil menunjuk barang bawaan doger. “Emm, kenapa kak?” tanya doger tiba-tiba, menyadari sedang dijadikan bahan omongan ketiga kakak kelasnya. “Ah, ngga. . . gapapa” balas Alisa. “Mau ini?” ucap doger menawarkan permen lolipop kepada Alisa. “Ah, ngga ga usah makasih” jawab Alisa. “Gapapa ini ambil aja ka” kata doger sembari menaruh permen itu ke tangan Alisa.
Ketika doger dan bemo sudah pergi. . .
“Aciye Alisa, ada yang seneng gitu deh” kata Melsy. “Hahaha iyalah siapa juga yang ga seneng” lanjut Melsa. “Apa deh, biasa aja ah” jawab Alisa berbohong. “Masih sok jaim nih?” ucap Melsa. “Hehehe” alisa hanya tertawa kecil dengan raut muka yang sangat merah. “Jadi beli kue ga nih?” tanya Melsy kemudian. “Heheh ga jadi deh nanti aja” jawab Alisa menyengir. “Dasar Alisa” sahut Melsa dan Melsy serempak.

Setelah ituuuu, apalagi ya ceritanya. . .?
#part batik sogan & malioboro

Supir Bemo Minum Es Doger di Bawah Tiang eps Jogjakarta


Jogjakarta
Besok Melsa, Melsy dan Alisa bakalan pergi ke Jogjakarta dari sekolahnya. Mereka udah ga sabar banget buat nikmatin hari-harinya di sana, ya walaupun cuma empat hari dan perginya dari sekolah.
Dan. . . hari yang mereka tunggu-tunggu udah tiba. Ketiganya berangkat dari rumah pagi-pagi sekali, dan kebetulan mereka satu bis. Sayang tiang (ka Ray) ga ikut soalnya dia udah kelas 9 sedangkan ke Jogja ini adalah acara kelas 7 dan 8. Ya walau pun  Tiang ga ikut tapi Melsa tetep keliatan seneng soalnya perginya bareng temen-temennya yang gila-gila.
“Eh, kita duduk di belakang ya” kata Alisa, ketika Melsa dan Melsy baru turun dari mobil. “Yah, kenapa ga di tengah aja al?” tanya Melsy. “Tengahnya udah penuh” jelas Alisa. “Ya udah gapapa” ucap Melsa akhirnya.
Alisa dan Melsa duduk di kursi bis paling belakang bersama Viani, Ami, dan satu orang tua murid plus asistennya. Ya maklumlah paling belakang jadi dapet bonus deh. Sedangkan Melsy duduk di kursi depannya sama Lania. Dan ternyata duduk dibelakang itu ga sebete yang mereka bertiga bayangkan. Yang tadinya mereka bertiga kira ga akan bisa berisik karena ada orang tua murid, ternyata ngga sama sekali malahan mama Arif (orang tua muridnya) sama asistennya ternyata asik.
Diperjalanan menuju Jogja Alisa, Melsa, Melsy dan teman-teman mereka lainnya ga berhenti-hentinya bercanda, pokonya super duper berisik deh. Melsa buat video sok jadi reporter bareng Fiza. Alisa bikin video iklan turbo bareng Ami. Sedangkan Melsy cuma bisa ngeliatin aja, soalnya kebetulan dia lagi kurang sehat.
Kurang lebih memakan waktu 15 jam rombongan Alisa, Melsa, dan Melsy sampai di Jogja. Alisa, Melsa, dan Melsy satu kamar dengan Lania dan Ami.
Hari sudah pagi, saatnya mereka melakukan aktivitas di kota Jogaja ini. “Alisaaa, siapa tuh?” jahil Melsy ketika doger (Aga) jalan di depan mereka bertiga. “Apa sih lo berdua, alay banget” jawab Alisa salting ga jelas.
“Tempat pertama yang akan kita kunjungi hari ini adalah Gerabah Kasongan. Di sana kita akan lihat gerabah-gerabah dan cara membuatnya” kata salah seorang guru di sekolah mereka.
Sesampainya di gerabah kasongan, ketika mereka semua lagi baris mau masuk tiba-tiba di RU Fidya ada PM-nya ka Ray yang isinya gerabah kasongan~ “Melsa liat deh ini PM-nya ka Ray?” ucap Fidya. “Hah? maksudnya apa nih? Dia lagi di sini apa?” ucap Melsa bingung. “Coba tanya Fid” ucap Alisa. Akhirnya Fidya bbm ka Ray yang isinya ikut ke jogja ka? Dan ka Ray pun bales dengan isi iya, kenapa?
“Mana tiang, ga ada ah, ngibul” ucap Melsy menatap sekeliling gerabah kasongan, dan ga ada ka Ray. Dan ternyata bener PM-nya ka Ray bukan sungguhan.

#part gerabah kasongan
nanti dilanjutin lagi yaaa, setengahnya dulu. . . ceritanya masih panjang :)

Di Pondok Kecil

Tak pernah puas itulah manusia...

 "Ayah, sepatu sekolahku sudah jelek, sedangkan teman-temanku memakai sepatu yang bagus. Aku malu ayah!!"
  "Maafkan ayah nak, ayah belum punya cukup uang untuk membeli sepatu baru untukmu"
  "Bukankah ayah setiap hari bekerja? membelikan sepatu untukku saja ayah tidak mau!!"

Sesungguhnya ia selalu ingin mewujudkan keinginan kita, namun harus bagaimana jika benar-benar tidak bisa...

 "Nak, kamu masih marah sama ayah? Maafkan ayah ya nak, suatu saat nanti ayah pasti belikan sepatu untukmu"
  "Suatu saat? kapan? ayah memang tidak pernah ingin melihat aku bahagia!!"

Kebahagiaan kita adalah kebahagiaannya, dan kesedihan kita adalah kesedihannya...

  "Nak, lihat apa yang ayah bawa?"
  "Wah ayah..."
  "Ini sepatu baru untukmu, kau simpan baik-baik ya nak"
  "Iya ayah, terimakasih"

Ia selalu mengharapkan suasana seperti ini, Kebahagiaan...

Dan ketika...
di pondok kecil, bulan purnama, malaikat izrail, memanggil ayah
ku ambil kain putih, kututup muka ayah, sambil menangis sedih
tersedu-sedu
 
Disaat itulah, ayahnya pergi untuk selamanya

"Ayah maafkan aku, aku selalu membuatmu susah, dan tidak pernah mengerti keadaanmu"


Dan itulah kesedihan yang sesungguhnya



Lukisan potret diri

Nyonya Minel adalah seorang istri pejabat tinggi di daerahnya. Ia sombong, tetapi bodoh.Ia gemar mengoleksi karya pelukis ternama. Ia tak mau kalah dengan istri pejabat lainnya. Padahal, ia tidak mengeri bagaimana menilai bagus tidaknya sebuah lukisan. Suatu hari, nyonya Maniel datang ke rumah Made, Seorang pelukis asal Bali beraliran abstrak yang terkenal. Benda yang dilukisnya tidak sama dengan bentuk aslinya. Bahakan, terkesan seperti benang kusut saja. Nyonya Maniel memesan lukisan potret diri kepada pelikus beraliran abstrak itu. Tawar-menawarpun terjadi. Akhirnya, nyonya Maniel membayar Made dengan harga satu juta rupiah. Made membawa nyonya Maniel ke studio. Mula-mula, Made membuat sketsa di atas kanvas, lalu memberi warna disana-sini. Tidak lebih dari setengah jam, sketsa berwarna itu pun selesai. "Pekerjaan tahap pertama sudah selesai. Nyonya boleh pulang. Saya tinggal menyempurnakan saja. 2 minggu lagi lukisan ini selesai." Pada hari yang ditetapkan, nyonya Minel datang ke studio itu. Kali ini, ia ditemani kucing persia kesayangannya, Boni. Made membuka selubung penutup lukisan. Nyonya Minel mengamati degan seksama. Ia tidak memberi komentar. Tapi, justru mengajak bicara kucingnya. Katanya, "Boni, lihat!Apakah lukisan itu majikanmu?"Boni mengamati lukisan itu tanpa mengeluarkan bunyi apapun. "Maaf, aku tak bisa menerima lukisan itu karena sama sekali tidak mirip denganku. Buktinya, Boni tidak mengenalinya."Sebenarnya, ini hanya akal bulus nyonya Minel saja agar Made mau menurunkan harga. Akan tetapi, Made juga tidak kekurangan akal.Ia tak mau terjebak akal bulus nyonya Minel. Namau, ia tidak tersinggung atas hinaan terhadap hasil karyanya itu. Sambil tersenyum, Made berkata merendah, "Maaf, Nyonya, tampaknya ada sedikit kesalahan. Saya akan perbaiki segera. Kembalilah besok dan anda akan melihat sebuah lukisan yang benar-benar mirip anda." Esoknya, pagi-pagi sekali nyonya Minel sudah kembali ke studio itu. begitu masuk ke studio, Boni langsung melompat dari pelukan majikannya. Ia menggoyang-goyangkan ekornya. Kemudian menjilat-jilat lukisan nyonya Minel. Boni tampak penuh semangat dan gembira. Melihat itu, nyonya Minel terpaku, lalu berkomentar, "Wah, bagus sekali lukisan ini!Benar-benar mirip denganku. Aku sangat menyukainya. Bungkuslah dan antar ke rumahku!" Nyonya Minel langsung membayar harga lukisan sesuai perjanjian semuala. Bahkan, memberi bonus cukup besar untuk Made. Setelah nyonya Minel pergi, Made tersenyum puas. "Ah, mudah sekali nyonya Minel aku akali. Padahal, aku cuma mengolesi lukisan dengan kuah ikan Sarden. Aroma dan rasanya, WOW... telah membuat si Boni berselera sehingga menjilatinya! He,he,he..!."

Ada Band ft. Gita Gutawa -The Best For You (Yang Terbaik Bagimu)